::Ketenangan Yang Hakiki::
Kata al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah (wafat 751H) :
"Dalam jantung hati ada keserabutan yang tidak dapat dibersihkan melainkan dengan menghadap Allah, padanya ada kesunyian yang tidak dapat dihilangkan melainkan perdampingan dengan Allah,
padanya ada dukacita yang tidak dapat ditanggalkan kecuali dengan kegembiraan
mengenali Allah dan ketulusan berhubungan dengan-Nya,
padanya ada kegusaran yang tidak dapat ditenangkan melainkan bersama Allah dan kembali kepada-Nya, padanya ada api kedukaan yang tidak dapat dipadamkan melainkan redha dengan perintah,larangan dan ketentuan Allah, menghayati kesabaran sehingga bertemu-Nya,
padanya ada kefakiran yang tidak dapat ditampung melainkan dengan cinta dan penyerahan diri kepada Allah, sentiasa mengingati-Nya dan keikhlasan yang benar kepada-Nya."
Madarij al-Salikin li al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah.
............................
Tak dapat menyekat airmata dari terus mengalir membasahi pipi dan bantal peluk. Merasa kebodohan diri semakin menebal. Sesaat merasa ada Dia yang memerhati, sesaat bagai lupa Dia masih memerhati.
Jiwa resah dan gelisah, tatkala memikirkan hal dunia. Yang tidak pernah hilang dari ingatan. Lupa pula menghadirkan khusyuk tatkala sujud, lupa pula merendahdiri tatkala takbiratul ihram.
Silap. Silap yang besar, bila hanya ingat pada Dia tatkala kecewa, tatkala sedih, tatkala gelisah. Tapi langsung lupa Dia tatkala gembira.
Mahu saja aku berlari mengelilingi dunia, hingga aku lelah dan teresak.
Pada Dia, ampunkan dosaku. Sungguh aku mahu mencintaiMu, tapi aku lemah dalam langkahku menujuMu.
Insankecewa,
Hafizah,
15 Ramadhan 1434,
Mafraq, jordan.
Kata al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah (wafat 751H) :
"Dalam jantung hati ada keserabutan yang tidak dapat dibersihkan melainkan dengan menghadap Allah, padanya ada kesunyian yang tidak dapat dihilangkan melainkan perdampingan dengan Allah,
padanya ada dukacita yang tidak dapat ditanggalkan kecuali dengan kegembiraan
mengenali Allah dan ketulusan berhubungan dengan-Nya,
padanya ada kegusaran yang tidak dapat ditenangkan melainkan bersama Allah dan kembali kepada-Nya, padanya ada api kedukaan yang tidak dapat dipadamkan melainkan redha dengan perintah,larangan dan ketentuan Allah, menghayati kesabaran sehingga bertemu-Nya,
padanya ada kefakiran yang tidak dapat ditampung melainkan dengan cinta dan penyerahan diri kepada Allah, sentiasa mengingati-Nya dan keikhlasan yang benar kepada-Nya."
Madarij al-Salikin li al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah.
............................
Tak dapat menyekat airmata dari terus mengalir membasahi pipi dan bantal peluk. Merasa kebodohan diri semakin menebal. Sesaat merasa ada Dia yang memerhati, sesaat bagai lupa Dia masih memerhati.
Jiwa resah dan gelisah, tatkala memikirkan hal dunia. Yang tidak pernah hilang dari ingatan. Lupa pula menghadirkan khusyuk tatkala sujud, lupa pula merendahdiri tatkala takbiratul ihram.
Silap. Silap yang besar, bila hanya ingat pada Dia tatkala kecewa, tatkala sedih, tatkala gelisah. Tapi langsung lupa Dia tatkala gembira.
Mahu saja aku berlari mengelilingi dunia, hingga aku lelah dan teresak.
Pada Dia, ampunkan dosaku. Sungguh aku mahu mencintaiMu, tapi aku lemah dalam langkahku menujuMu.
Insankecewa,
Hafizah,
15 Ramadhan 1434,
Mafraq, jordan.
Comments
Post a Comment